Ekonomi
Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, industri pengolahan merupakan yang paling banyak, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Meskipun sedikit, lahan pertanian juga ikut menyumbang terhadap APBD Kota Bekasi. Para petani terutama tersebar di bagian utara Kota Bakasi, yang relatif tertinggal dengan daerah di sekitar pusat kota.
Di Kota Bekasi banyak dijumpai gelandangan, pengemis, dan pengamen meskipun banyak mobil mewah berkeliaran.
Banyak dari penduduk Kota Bekasi yang merupakan komuter, biasanya mereka bekerja di Jakarta, Tangerang, atau Cikarang. Oleh karena itu, ekonomi Kota Bekasi sangat berhubungan erat dengan tetangganya, Jakarta.
TransportasiDi bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa mobil van kecil, yang berpenumpang maksimal 14 orang (tergantung sang supir), disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). Selain itu, semenjak krisis moneter, hampir di seluruh sudut kota bekasi dipenuhi oleh alat angkut berupa sepeda motor yang kerap disebut ojek. Becak pun masih banyak ditemui di kota yang bersebelahan dengan ibu kota ini.
Sepeda tidak populer di Kota Bekasi sejak belakangan tahun terakhir. Banyak orang beralih dari sepeda ke sepeda motor, terutama dengan makin mudahnya pengajukan kredit untuk kepemilikan sepeda motor. Hal ini mungkin disebabkan dengan berbahayanya mengendarai sepeda di tengah-tengah kendaraan bermotor yang makin memenuhi Kota Bekasi. Polusi udara masih menjadi masalah di kota ini.
Sebagian besar jalan di Kota bekasi rusak parah, terutama pada musim hujan.
Terdapat dua gerbang tol yang menghubungkan kota bekasi dengan Jakarta yaitu gerbang tol bekasi timur dan gerbang tol bekasi barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar